Mahasiswa Peduli Masyarakat Melalui Sampah Organik

Mahasiswa memiliki peran penting dalam lingkungan masyarakat, hal ini dapat di wujudkan dalam bentuk pengabdian masyarakat. Pada tanggal 14 oktober 2017 Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi  FKIP UMS  melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Tawengan Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Pengabdian masyarakat yang bertemakan “ Pelatihan Managemen Of Garbage sebagai Peningkatan Produktivitas dan Kesadaran Masyarakat dalam Pengurangan Sampah Organik Melalui Pupuk Kompos dan Biopori” bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan sampah organik untuk mengurangi risiko bencana. Sampah organik yang digunakan dalam pengabdian masyarakat  yang dilaksanakan di Desa Tawengan ini berupa daun jati kering disebabkan Desa Tawengan terdapat  banyak pohon jati.

Pengabdian masyarakat ini merupakan sarana untuk menuangkan pengetahuan yang kami dapat dalam perorganisasian  di dalam Pendidikan Geografi UMS. Himpunan Mahasiswa Progam studi  Pendidikan Geografi bekerjasama dengan komunitas PSMB (Pusat Studi Mitigasi Bencana) Pendidikan Geografi UMS untuk menjelasan serta mempraktikkan tentang pupuk kompos dan biopori bersama dengan masyarakat  setempat beserta siswa SDN Tawengan 2. Banyaknya daun kering yang ada di Desa Tawenagan ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos dan biopori sehingga dapat mengurangi jumlah sampah organik. Pembuatan biopori ini berrmanfaat untuk peresapan air sebagai pencegahan risiko bencana banjir dan juga dapat menambah persediaan air tanah. Selain melakukan praktek biopori dan pupuk  kompos Himpunan Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS juga bekerja sama dengan Lazizmu untuk memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat setempat.

Pengabdian masyarakat yang kami lakukan ini diharapkan dapat membantu masyarakat setempat dalam menambah produktivitas dan kesadaran dalam pemanfaatan sampah organik. Kami harap dalam melakukan praktek biopori  dan pupuk kompos ini dapat membantu mengurangi risiko bencana berupa banjir dan juga dapat membantu menambah persediaan air tanah yang dapat dimanfaatkan saat musim kemarau tiba serta dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah di Desa Tawengan karena mayoritas penduduk Desa Tawengan bermata pencaharian sebangai petani (Hayatun Nupus, Pendidikan Geografi 2016).