Sebanyak 22 mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi volunteer dalam acara Jambore Sekolah Siaga Bencana (SSB) tingkat SMP Kabupaten Klaten. Para mahasiswa tersebut menjadi tim panitia bersama BPBD, PMI, SAR dan TRC (Tim Reaksi Cepat) Kabupaten Klaten. Jambore ini diikuti oleh 31 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Acara tersebut diselenggarakan di Candi Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Klaten, Bambang Giyanto mengatakan, Jambore Sekolah Siaga bencana diikuti 31 sekolah negeri dan swasta, digelar selama tiga hari mulai tanggal 16 s/d 18 November 2018 melibatkan 465 orang siswa dan guru pendamping.
Mahasiswa Pendidikan Geografi yang ikut serta pada Jambore Sekolah Siaga Bencana ini sangat membantu dalam melancarkan acara. Dimulai dengan menjadi kakak pendamping regu, kemudian mahasiswa berperan menjadi menjadi pendidik karena disini mahasiswa Pendidikan Geografi ikut dalam pembuatan soal Lomba Cerdas Cermat pada rangkaian Jambore Sekolah Siaga Bencana. Pada acara kali ini mahasiswa juga berperan untuk mengamalkan hasil belajar dalam hal mitigasi bencana maupun berorganisasi. Mahasiswa disini bergabung dengan organisasi yang lain tentunya membutuhkan solidaritas dan kerja sama.
Tujuan digelar Jambore Sekolah Siaga Bencana ditingkat SMP kali ini adalah untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa dan guru mengenai mitigasi bencana, juga untuk menunjukkan kreativitas masing-masing sekolah tentang pengetahuan mitigasi bencana yang sudah mereka miliki.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, juga selaku dosen pada program studi Pendidikan Geografi UMS, Bapak Nur Tjahjono Suharto, M.Sc.,M.Eng. mengatakan dalam kegiatan Jambore Sekolah Siaga Bencana tersebut, para siswa diajarkan pemahaman tentang potensi bencana di wilayah Klaten, tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pengurangan risiko bencana.
Acara jambore ini sangat bermanfaat pula bagi relawan dari mahasiswa Pendidikan Geografi yang berfokus pada studi mitigasi bencana. Tidak hanya teori saja yang dipelajari tetapi juga dengan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta saling belajar dan mengajarkan mengenai mitigasi bencana.