Perkembangan teknologi yang cepat merambah hampir semua bidang kehidupan, tidak terkecuali perkembangan teknologi dalam bidang pemetaan wilayah. Penginderaan jauh merupakan salah satu teknik untuk memetakan wilayah yang banyak digunakan karena unggul dalam hal efisien tenaga dan waktu. Pemetaan wilayah dapat dilakukan secara cepat dan cakupan luas dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Penginderaan jauh saat ini tidak hanya mengandalkan citra satelit dan foto udara pesawat berawak yang memiliki resolusi spasial yang terbatas. Perkembangan wahana tanpa awak (drone) saat ini banyak digunakan karena lebih mudah untuk memetakan suatu wilayah yang tidak terlalu luas dengan waktu perekaman sesuai keinginan. Pesawat tanpa awak sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu fixed wings dan quadcopter.
Seorang calon pendidik juga harus dibekali dengan keahlian pengoperasian teknologi baru seperti pengetahuan dan keterampilan menerbangkan pesawat tanpa awak. Program Studi Pendidikan Geografi memiliki sebuah pesawat tanpa awak dengan jenis quadcopter Dji Phantom 4 Pro. Drone jenis ini memiliki keunggulan dalam melakukan pemetaan tegak karena memiliki kualitas kamera yang baik, sehingga memiliki resolusi spasial yang tinggi hingga 1 cm/pixel (tergantung ketinggian terbang). Drone ini juga dapat melakukan pemetaan dengan bantuan software pemetaan menggunakan drone.
Pesawat tanpa awak yang mumpuni juga harus didukung oleh operator yang handal agar diperoleh hasil pemetaan yang maksimal. Dosen dan mahasiswa Pendidikan Geografi mengikuti workshop drone untuk pemetaan yang diselenggarakan pada tanggal 2 dan 3 Januari 2019 bertempat di Laboratorium Geomedia Pendidikan Geografi UMS. Instrktur dalam workshop ini adalah Angga Dwi Laksono, S.Si yang merupakan pilot drone profesional yang telah memiliki jam terbang tinggi dan sudah banyak memiliki pengalaman melakukan pemetaan diberbagai wilayah di Indonesia. Pada hari pertama, workshop diisi dengan pengenalan drone, cara kerja drone, dan tips menerbangkan drone dengan berbagai kondisi dan cuaca. Pada hari kedua, peserta melakukan praktek menerbangkan drone untuk pemetaan di Lapangan Sepak Bola dekat Masjid Sudalmiyah Rais. Sesi terakhir, peserta melakukan pengolahan foto udara yang direkam oleh drone. Output dari pengolahan foto udara berupa data DEM dan Orthomosaic foto. Workshop ini memantapkan visi dan misi Pendidikan Geografi UMS untuk menghasilkan calon pendidik yang handal dalam penggunaan Sistem Informasi Geografis dan Pendidikan Mitigasi Bencana.