Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS senantiasa berinovasi sesuai dengan visi misi program studi. Salah satu cara untuk mencapai visi tersebut, Program Studi Pendidikan Geografi mempunyai program rutin berupa kuliah umum yang diadakan setahun dua kali atau diadakan setiap semester. Kuliah umum dilaksanakan dengan mengundang praktisi maupun akademisi dari luar kampus untuk berbagi wawasan dan pengalaman. Tujuan dari kuliah umum adalah untuk meningkatkan wawasan dan pandangan mahasiswa Pendidikan Geografi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini terutama dalam bidang kebencanaan. Pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018, program studi mengundang Kepala BPBD Jawa Tengah, Bapak Sarwa Pramana, S.Hum. Kuliah umum tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Desember 2017 di Auditorium Moh Djazman UMS.
Bapak Sarwa Pramana mejelaskan mengenai pentingnya kesadaran dalam kesiapsiagaan bencana serta perkembangan penanggulangan bencana di ruang lingkup Provinsi Jawa Tengah. Penyelenggaraan penanggulangan tidak boleh hanya memperhatikan dalam masa tanggap darurat saja tetapi harus terintegrasi antara tahap prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana. Perkembangan teknologi dalam hal peringatan dini sudah diterapkan oleh BPBD untuk pengurangan risiko bencana di Jawa Tengah.
Bapak Sarwa Pramana juga menampilkan berbagai data kejadian dan persebaran bencana yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Bapak Sarwa meminta mahasiswa untuk sadar bahwa Provinsi Jawa Tengah merupakan gudangnya bencana karena hampir semua bencana ada di provinsi ini. Banjir dan longsor merupakan bencana yang paling sering terjadi di Jawa Tengah. Kejadian bencana juga terjadi semakin sering karena terpengaruh oleh perubahan iklim. Bapak Sarwa juga menekankan bahwa edukasi masyarakat tentang penanggulangan bencana menjadi kunci untuk dapat mencapa zero victim saat terjadi bencana. Dalam hal edukasi masyarakat, mahasiswa memiliki peranan penting, terutama mahasiswa Pendidikan Geografi untuk memberi edukasi mengenai informasi bencana secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.