SEMARANG – Sejumlah delapan mahasiswa yang berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi, Twinning Program, dan Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan penanaman magrove di Pantai Mangunharjo, Kelurahan Mangkang, Kota Semarang, Sabtu (03/11/2018).
Hutan mangrove mempunyai banyak manfaat, seperti melindungi pantai dan tebing sungai dari erosi dan abrasi, menahan sedimen untuk pembentukan lahan baru, dan tentu saja sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami pada daerah pesisir pantai.
Serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolah Kader Bangsa (SKB) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM UNNES) tersebut bertajuk “The Youth Movement Planted as an Implementation of Sustainable Life on Land”.
Selaku Ketua Panitia, Rochayani memaparkan penetapan kegiatan aksi tanam sebagai salah satu bentuk implementasi semboyan UNNES sebagai kampus konservasi. Kegiatan ini turut diramaikan oleh beberapa univeritas, seperti UNNES, UMS, dan UNIMUS. “Peserta sekitar 60, mangrove ngajuin 1.000 bibit,” Senin, (05/11/2018).
Kegiatan penanaman mangrove juga turut mengundang Pak Sururi sebagai aktivis lingkungan yang menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini sebagai upaya mengembalikan biota di kawasan pantai, dikarenakan kondisi Pantai Mangunharjo beberapa tahun kebelakang sempat terjadi abrasi dan merugikan warga sekitar.
Muhammad Rizal Pahleviannur, selaku salah satu peserta yang ikut andil dalam aksi tersebut mengharapkan bahwa dengan diadakannya acara ini, mahasiswa semakin peduli terhadap lingkungan. “Ya dengan diadakannya berbagai kegiatan peduli lingkungan, diharapkan kelestarian lingkungan tetap terjaga dengan baik,” tutur Rizal, Senin (05/11/2018).