Pendidikan Geografi dan Pendidikan Teknik Informatika menyelenggarakan Seminar Nasional Geotik 2019

Penggunaan teknologi diberbagai bidang sudah familiar bagi masyarakat modern saat ini terutama tentang penyebaran informasi yang dapat terjadi secara cepat. Penggunaan teknologi informasi harus dilakukan dengan bijak karena teknologi informasi tidak hanya memiliki dampak positif namun juga mempunyai dampak negatif. Pemanfaatan teknologi informasi secara tepat sasaran juga dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana, selain itu teknologi informasi dapat membantu masyarakat dan pejabat yang berwenang dalam meningkatkan sistem peringatan dini (early warning system). Alasan tersebut mendorong Program Studi Pendidikan Geografi dan Pendidikan Teknik Informatika untuk berkolaborasi menyelenggarakan Seminar Nasional Geotik dengan tema “Internet Baik dan Pendidikan Tangguh Bencana di Era Revolusi Industri 4.0).

Seminar Nasional Geotik 2019 berlangsung pada tanggal 2 April 2019 di Auditorium Moh. Djazman, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Seminar nasional ini dihadiri oleh peserta dari kalangan akdemisi dan praktisi yang fokus pada bidang pendidikan, ilmu kebumian, dan informatika. Pembicara yang dihadirkan dalam Seminar Nasional ini adalah Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph. D (Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika) dan Prof. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. (Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir).

Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph. D. memaparkan materi tentang “Pendidikan Kebencanaan Berkelanjutan”. Beliau mempresentasikan mengenai sistem peringatan dini yang sudah dibangun oleh BMKG. Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia sudah selangkah lebih maju dengan menggunakan model komputasi sehingga peringatan dini dapat diteruskan ke masyarakat dengan lebih cepat. Perkembangan teknologi informasi sangat mendukung untuk penyebaran informasi ke masyarakat luas jika suatu bencana terjadi khususnya gempa bumi dan tsunami. Dampak negatif dari pesatnya penggunaan teknologi informasi juga perlu diantisipasi misalnya penyebaran infomasi hoax yang beredar setelah terjadinya suatu bencana. Masyarakat perlu menyaring dan hati-hati terhadap setiap informasi yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan.

Prof. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. memaparkan tentang “Teknologi Informasi untuk Pengawasan dan Kesiapsiagaan Nuklir”. Inovasi teknologi dimasa depan dapat merambah ke teknologi nuklir untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. BAPETEN sebagai lembaga formal dalam bidang kepengawasan keselamatan nuklir bertanggung jawab dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia secara aman. Teknologi industri di masa depan akan semakin maju sehingga BAPETEN selalu memanfaatkan teknologi infomasi untuk mendukung profesional dan keefisienan.

Seminar Nasional diakhiri dengan sesi tanya jawab kepada kedua pembicara. Pada sesi utama seminar di moderatori oleh Yunus Aris Wibowo, S.Pd., M.Sc dosen Pendidikan Geografi. Seusai sesi utama dilanjutkan isoma dan diskusi panel. Diskusi panel disesuaikan dengan tema paper yang telah masuk ke panitia dan dibagi menjadi empat ruang.